KEGAWATDARURATAN MATA/TRAUMA OFTALMIK
BY: SURIYANI, S.KEP.,NS
KONSEP MEDIS
PENGERTIAN
Trauma oftalmik adalah tindakan sengaja maupun tidak disengaja yang menimbulkan perlukaan mata.
Bentuk trauma ?????
Fisik atau Mekanik
- Trauma Tumpul (Kontusio)
- Trauma Tajam
- Trauma Peluru
Khemis
- Trauma Khemis basa
- Cuka, bahan asam-asam dilaboratorium,
gas airmata.
Fisis
- Trauma termal
- Trauma bahan radioaktif
Etiologi....
Trauma tajam selain menimbulkan perlukaan dapat juga disertai tertinggalnya benda asing didalam mata. Benda asing yang tertinggal dapat bersifat tidak beracun dan beracun.
Trauma tumpul dapat menimbulkan perlukaan ringan yaitu penurunan penglihatan sementara sampai berat
Trauma Khemis asam umumnya memperlihatkan gejala lebih berat daripada trauma khemis basa.
Trauma Mekanik
- Gangguan molekuler.
- Reaksi Pembuluh darah.
- Reaksi Jaringan.
Apa tanda dan gejalanya????
1. Tajam penglihatan yang menurun
2. Tekanan bola mata rndah
3. Bilikmata dangkal
4. Bentuk dan letak pupil berubah
5. Terlihat adanya ruptur pada cornea atau
sclera
6. Terdapat jaringan yang prolaps seperti
cairan mata iris,lensa,badan kaca atau
retina
7. Kunjungtiva kemotis
Akibatnya......??
Hematoma palpebra
Ruptura kornea
Ruptura membran descement
Hifema (Primer dan sekunder )
Iridoparese-iridoplegia
Iridodialisis
Lanjutan....
Irideremia
Subluksasio lentis- luksasio lentis
Hemoragia pada korpus vitreum
Glaukoma
Ruptura sklera
Ruptura retina
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan “Computed Tomography” (CT)
Pengukuran tekanan IOL dengan tonography
Pengkajian dengan menggunakan optalmoskop
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan kultur
Kalau perlu pemeriksaan tonometri Schiotz, perimetri, gonioskopi, dan tonografi, maupun funduskopi
PENATALAKSANAAN
A. Cedera Mekanis
Apabila terjadi cedera mekanik, oleh karena benda tumpul, tajam, ledakan atau benda asing, sebaiknya segera dibawa ke unit gawat darurat (UGD) terdekat, dengan mata tertutup.
Bila terasa klilipan debu / pasir penanganan di rumah dapat dirimbang (aliri / air mengalir). Bila Tidak membaik, segera bawa ke UGD
B.Cedera Non mekanis
Bahan Kimia (Asam /Basa)
Sebagai langkah awal bisa dilakukan irigasi sendiri dengan air mengalir. Selanjutnya Bawa ke RS dengan mata tertutup.
Cedera Termal
Apabila terkena Panas Segera kompres dengan air matang dingin dengan menggunakan kapas.
Cedera Sinar laser
Segera Tutup mata dan bawa Ke UGD
Cedera Elektrik
Jauhkan dari sumber, kompres dengan air dingin dan segera bawa ke Rumah Sakit
Pencegahan....
a. Trauma tumpul akibat kecelakaan tak dapat dicegah, kecuali akibat perkelahian.
b. Diperlukan perlindungan pekerja untuk
menghindarkan terjadinya trauma.
c. Sebaiknya setiap pekerja mengerti bahan
apa yang ada di lingkungan
d. Pada Pekerja Las sebaiknya memakai kaca mata.
e. Berkendaraan sebaiknya memakai kaca
mata / helm yang ada kacanya.
f. Awasi anak – anak terhadap mainan yang
berbahaya terhadap mata.
g.Jauhkan benda tajam : Pisau, jarum, lidi,
bahan kimia. (semua yang berbahaya)
h. Apabila menggunakan obat tetes mata,
perhatikan betul label, tanggal
kedaluwarsa dan perubahan Warna.
Asuhan keperawatan...
1. PENGKAJIAN
Aktivitas dan istirahat
Perubahan dalam pola aktivitas sehari-hari/ hobi di karenakan adanya penurunan daya/ kemampuan penglihatan.
Perubahan dalam pola aktivitas sehari-hari/ hobi di karenakan adanya penurunan daya/ kemampuan penglihatan.
Makan dan minum
Mungkin juga terjadi mual dan muntah kibat dari peningkatan tekanan intraokuler.
Mungkin juga terjadi mual dan muntah kibat dari peningkatan tekanan intraokuler.
Neurosensori
Adanya distorsi penglihatan, silau bila terkena cahaya, kesulitan dalam melakukan adaptasi (dari terang ke gelap/ memfokuskan penglihatan).
Adanya distorsi penglihatan, silau bila terkena cahaya, kesulitan dalam melakukan adaptasi (dari terang ke gelap/ memfokuskan penglihatan).
Pandangan kabur, halo, penggunaan kacamata tidak membantu penglihatan.
Peningkatan pengeluaran air mata.
Nyeri dan kenyamanan
Rasa tidak nyaman pada mata, kelelahan mata.
Rasa tidak nyaman pada mata, kelelahan mata.
Tiba-tiba dan nyeri yang menetap di sekitar mata, nyeri kepala.
Keamanan
Penyakit mata, trauma, diabetes, tumor, kesulitan/ penglihatan menurun.
Penyakit mata, trauma, diabetes, tumor, kesulitan/ penglihatan menurun.
Pemeriksaan penunjang
Kartu snellen: pemeriksaan penglihatan dan penglihatan sentral mungkin mengalami penurunan akibat dari kerusakan kornea, vitreous atau kerusakan pada sistem suplai untuk retina.
Kartu snellen: pemeriksaan penglihatan dan penglihatan sentral mungkin mengalami penurunan akibat dari kerusakan kornea, vitreous atau kerusakan pada sistem suplai untuk retina.
Luas lapang pandang: mengalami penurunan akibat dari tumor/ massa, trauma, arteri cerebral yang patologis atau karena adanya kerusakan jaringan pembuluh darah akibat trauma.
Diagnosa keperawatan
Nyeri akut b/d inflamasi pada kornea atau peningkatan tekanan intraokular
Risiko infeksi b/d peningkatan kerentanan sekunder terhadap interupsi permukaan tubuh.
Gangguan Sensori Perseptual : Penglihatan b/d gangguan penerimaan sensori / status organ indera.
Kurangnya pengetahuan (perawatan) b/d keterbatasan informasi.
Kurang perawatan diri b/d kerusakan penglihtan.
Intervensi
1. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi pada kornea atau peningkatan tekanan intraokular.
Tujuan : Nyeri berkurang atau hilang.
Kriteria hasil :
Melaporkan penurunan nyeri progresif dan penghilangan nyeri setelah intervensi.
Klien tidak gelisah.
¡Lakukan tindakan penghilangan nyeri yang non invasif dan non farmakologi, seperti berikut
- Posisi : Tinggikan bagian kepala tempat tidur,
berubah-ubah antara berbaring pada punggung
dan pada sisi yang tidak sakit.
- Distraksi
- latihan relaksasi
¡
Bantu klien dalam mengidentifikasi tindakan penghilangan nyeri yang efektif.
Berikan dukungan tindakan penghilangan nyeri dengan analgesik yang diresepkan
Beritahu dokter jika nyeri tidak hilang setelah 1/2 jam pemberian obat, jika nyeri bertambah.
2. Risiko infeksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan sekunder terhadap interupsi permukaan tubuh.
Tujuan : Tidak terjadi infeksi.
Kriteria hasil : Klien akan :
- Menunjukkan penyembuhan tanpa gejala infeksi.
- Nilai Labotratorium : SDP normal, kultur negatif.
Tingkatkan penyembuhan luka :
- Berikan dorongan untuk mengikuti diet yang seimbang dan asupan cairan yang adekuat.
- Instruksikan klien untuk tetap menutup mata sampai diberitahukan untuk dilepas.
¡Gunakan tehnik aseptik untuk meneteskan tetes mata
Cuci tangan sebelum memulai.
- Pegang alat penetes agak jauh dari mata.
- Ketika meneteskan, hindari kontak antara mata, tetesan dan alat penetes.
- Ajarkan tehnik ini kepada klien dan anggota keluarganya.
Beritahu dokter tentang semua drainase yang terlihat mencurigakan.
Kolaborasi dengan dokter dengan pemberian antibiotika dan steroid..
3. Gangguan Sensori Perseptual : Penglihatan b/d gangguan penerimaan sensori / status organ indera.
Tujuan : Lingkungan secara terapiutik dibatasi
Hasil yang diharapkan / kriteria evaluasi : pasien akan :
- Meningkatkan ketajaman penglihatan dalam batas situasi individu.
- Mengenal gangguan sensori dan berkompensasi terhadap perubahan.
- Mengidentifikasi / memperbaiki potensial bahaya dalam lingkungan.
Tentukan ketajaman penglihatan, catat apakah satu atau kedua mata terlibat.
Orientasikan pasien terhadap lingkungan, staf, orang lain di areanya.
Observasi tanda – tanda dan gejala-gejala disorientasi: pertahankan pagar tempat tidur sampai benar-benar sembuh dari anestasia.
Pendekatan dari sisi yang tak dioperasi, bicara dan menyentuh sering, dorong orang tedekat tinggal dengan pasien.
Perhatikan tentang suram atau penglihatan kabur dan iritasi mata dimanan dapat terjadi bila menggunakan tetes mata.
4. Kurangnya pengetahuan (perawatan) berhubungan dengan keterbatasab informasi.
Tujuan: Pasien dan keluarga memiliki pengetahuan yang memadai tentang perawatan.
Kriteria hasil : mengucapkan pemahaman program terapi, perawatan tindak lanjut dan kunjungan ke dokter.
Jelaskan kembali tentang keadaan pasien, rencana perawatan dan prosedur tindakan yang akan di lakukan.
Jelaskan pada pasien agar tidak menggunakan obat tets mata secara senbarangan.
Anjurkan pada pasien agar tidak membaca terlebih dahulu
Anjurkan pada pasien untuk tidur dengan menggunakan punggung, mengatur cahaya lampu tidur.
Observasi kemampuan pasien dalam melakukan tindakan sesuai dengan anjuran petugas.
THANK YOU.......
1 komentar:
pinjam ya,,,,
Posting Komentar