Defenisi ....
Fertilitas adalah Kemampuan seorang istri untuk menjadi hamil dan melahirkan bayi hidup dari suami yang mampu menghamilinya.
Infertilitas adl kemampuan reproduksi terganggu artinya meski bisa terjadi pembuahan, tetapi kehamila terganggu dlm perjalanannya dan berakhir dgn keguguran atau lahirnya bayi yang mati
Infertil adl pasangan suami istri yang meski dengan senggama (hubungan) teratur tanpa memakai kontrasepsi, dlm masa 12 bulan berturut-turut tidak menghasilkan kehamilan.
Penyebab Fertilitas..
- 50% disebabkan gangguan pada istri, mis : tuba fallopi tdk normal/kelainan saluran telur, ovulasi tdk normal,endometriosis, organ-organ reproduksi tdk normal, imunologi dan psikologi.
- 40% disebabkan gangguan pd suami, mis: jumlah dan mutu sperma tdk normal dan psikologi.
- 10% tdk diketahui
Faktor- Faktor yg Mempengaruhi Fertilitas...
a. Usia wanita
b. Lama waktu mencoba mengandung
Masalah medis
- Berusia lebih dari 35 tahun
- Tidak hamil/subur selama lebih dari 2 tahun
- Menstruasi yang tidak teratur
- Mengalami gangguan seksual
- Menjalani operasi abdominal (bagian perut) sebelumnya
Penyebab Terjadinya Masalah Fertilitas.....
- Pada Laki-Laki
1. Kelainan genetik
2. Gangguan hormonal
3. Varikokel
4. Sumbatan saluran sperma
5. Impotensi
6. Kebiasaan merokok
7. Kebiasaan minum beralkohol
8. Pengaruh radiasi
9. Pengaruh obat
- Pada Perempuan
1. Sumbatan pada saluran telur
2. Endometriosis
3. Kelainan lendir leher rahim
4. BB tdk seimbang
5. Usia
6. Gaya hidup yg penuh stress
7. Kelainan mulut rahim
8. Kelainan rahim
Jenis infertilitas...
- Infertilitas primer : bila pasangan tersebut belum pernah mengalami kehamilan sama sekali.
- Infertilitas sekunder : bila pasangan tersebut sudah pernah melahirkan namun setelah itu tidak pernah hamil lagi
Manifestasi Klinik...
A. WANITA
• Terjadi kelainan system endokrin
• Hipomenore dan amenore
• Diikuti dengan perkembangan seks sekunder yang tidak adekuat menunjukkan masalah pada aksis ovarium hipotalamus hipofisis atau aberasi genetik
• Wanita dengan sindrom turner biasanya pendek, memiliki payudara yang tidak berkembang,dan gonatnya abnormal
• Wanita infertil dapat memiliki uterus
• Motilitas tuba dan ujung fimbrienya dapat menurun atau hilang akibat infeksi, adhesi, atau tumor
• Traktus reproduksi internal yang abnormal
B. PRIA
• Riwayat terpajan benda – benda mutan yang membahayakan reproduksi (panas, radiasi, rokok,narkotik, alkohol, infeksi)
• Riwayat terpajan benda – benda mutan yang membahayakan reproduksi (panas, radiasi, rokok,narkotik, alkohol, infeksi)
• Status gizi dan nutrisi terutama kekurangan protein dan vitamin tertentu
• Riwayat infeksi genitorurinaria
• Hipertiroidisme dan hipotiroid
• Tumor hipofisis atau prolactinoma
• Disfungsi ereksi berat
• Ejakulasi retrograt
• Hypo/epispadia
• Mikropenis
• Andesensus testis (testis masih dalam perut/dalam lipatan paha)
• Gangguan spermatogenesis (kelainan jumla, bentuk dan motilitas sperma)
• Hernia scrotalis (hernia berat sampai ke kantong testis )
• Varikhokel (varises pembuluh balik darah testis)
• Abnormalitas cairan semen
• Hipertiroidisme dan hipotiroid
• Tumor hipofisis atau prolactinoma
• Disfungsi ereksi berat
• Ejakulasi retrograt
• Hypo/epispadia
• Mikropenis
• Andesensus testis (testis masih dalam perut/dalam lipatan paha)
• Gangguan spermatogenesis (kelainan jumla, bentuk dan motilitas sperma)
• Hernia scrotalis (hernia berat sampai ke kantong testis )
• Varikhokel (varises pembuluh balik darah testis)
• Abnormalitas cairan semen
Patofisiologi...
a. Wanita
Beberapa penyebab dari gangguan infertilitas dari wanita diantaranya gangguan stimulasi hipofisis hipotalamus yang mengakibatkan pembentukan FSH dan LH tidak adekuat sehingga terjadi gangguan dalam pembentukan folikel di ovarium. Penyebab lain yaitu radiasi dan toksik yng mengakibatkan gangguan pada ovulasi. Gangguan bentuk anatomi sistem reproduksi juga penyebab mayor dari infertilitas,diantaranya cidera tuba dan perlekatan tuba sehingga ovum tidak dapat lewat dan tidak terjadi fertilisasi dari ovum dan sperma. Kelainan bentuk uterus menyebabkan hasil konsepsi tidak berkembang normal walapun sebelumnya terjadi fertilisasi. Abnormalitas ovarium, mempengaruhi pembentukan folikel. Abnormalitas servik mempegaruhi proses pemasukan sperma. Faktor lain yang mempengaruhi infertilitas adalah aberasi genetik yang menyebabkan kromosom seks tidak lengkap sehingga organ genitalia tidak berkembang dengan baik.
Beberapa penyebab dari gangguan infertilitas dari wanita diantaranya gangguan stimulasi hipofisis hipotalamus yang mengakibatkan pembentukan FSH dan LH tidak adekuat sehingga terjadi gangguan dalam pembentukan folikel di ovarium. Penyebab lain yaitu radiasi dan toksik yng mengakibatkan gangguan pada ovulasi. Gangguan bentuk anatomi sistem reproduksi juga penyebab mayor dari infertilitas,diantaranya cidera tuba dan perlekatan tuba sehingga ovum tidak dapat lewat dan tidak terjadi fertilisasi dari ovum dan sperma. Kelainan bentuk uterus menyebabkan hasil konsepsi tidak berkembang normal walapun sebelumnya terjadi fertilisasi. Abnormalitas ovarium, mempengaruhi pembentukan folikel. Abnormalitas servik mempegaruhi proses pemasukan sperma. Faktor lain yang mempengaruhi infertilitas adalah aberasi genetik yang menyebabkan kromosom seks tidak lengkap sehingga organ genitalia tidak berkembang dengan baik.
Beberapa infeksi menyebabkan infertilitas dengan melibatkan reaksi imun sehingga terjadi gangguan interaksi sperma sehingga sperma tidak bisa bertahan, infeksi juga menyebebkan inflamasi berlanjut perlekatan yang pada akhirnya menimbulkan gangguan implantasi zigot yang berujung pada abortus.
b. Pria
Abnormalitas androgen dan testosteron diawali dengan disfungsi hipotalamus dan hipofisis yang mengakibatkan kelainan status fungsional testis. Gaya hidup memberikan peran yang besar dalam mempengaruhi infertilitas dinataranya merokok, penggunaan obat-obatan dan zat adiktif yang berdampak pada abnormalitas sperma dan penurunan libido. Konsumsi alkohol mempengaruhi masalah ereksi yang mengakibatkan berkurangnya pancaran sperma. Suhu disekitar areal testis juga mempengaruhi abnormalitas spermatogenesis. Terjadinya ejakulasi retrograt misalnya akibat pembedahan sehingga menyebebkan sperma masuk ke vesika urinaria yang mengakibatkan komposisi sperma terganggu.
Teknik Perawatan untuk Masalah Infertilitas...
# Inseminasi Buatan
Memasukkan cairan semen yang mengandung sperma dari pria ke dalam organ reproduksi wanita tanpa melalui hubungan seks atau bukan secara alami.
# GIFT (Gamete Intrafallopian Transfer)
Mengambil sel telur dari ovarium atau indung telur wanita lalu dipertemukan dengan sel sperma pria yang sudah dibersihkan
# IVF (In Vitro Fertilization)
Mula-mula sel telur wanita dan sel sperma dibuahi di media pembuahan di luar tubuh wanita. Lalu setelah terjadi pembuahan, hasilnya yang sudah berupa embrio dimasukkan ke dalam rahim melalui serviks.
# ZIFT (Zygote Intrafallopian Transfer)
Mengumpulkan sel telur dari indung telur seorang wanita lalu dibuahi di luar tubuhnya.
# ICSI (Intracytoplasmic Sperm Injection)
Memasukkan sebuah sel sperma langsung ke sel telur.
- Pemeriksaan Sistem Rproduksi...
A. Wanita
• Deteksi Ovulasi
1. Meliputi pengkajian BBT (basal body temperature )
2. Uji lendir serviks metoda berdasarkan hubungan antara pertumbuhan anatomi dan
• Deteksi Ovulasi
1. Meliputi pengkajian BBT (basal body temperature )
2. Uji lendir serviks metoda berdasarkan hubungan antara pertumbuhan anatomi dan
fisiologi serviks dengan siklus ovarium untuk mengetahui saat terjadinya keadaan
optimal getah serviks dalam menerima sperma
- Analisa hormon
Mengkaji fungsi endokrin pada aksis ovarium – hipofisis – hipotalamus. Dengan pengambilan specimen urine dan darah pada berbagai waktu selama siklus menstruasi.
Mengkaji fungsi endokrin pada aksis ovarium – hipofisis – hipotalamus. Dengan pengambilan specimen urine dan darah pada berbagai waktu selama siklus menstruasi.
- Sitologi vagina
Pemeriksaan usap forniks vagina untuk mengetahui perubahan epitel vagina
Pemeriksaan usap forniks vagina untuk mengetahui perubahan epitel vagina
- Uji pasca senggama
Mengetahui ada tidaknya spermatozoa yang melewati serviks ( 6 jam pasca coital )
Mengetahui ada tidaknya spermatozoa yang melewati serviks ( 6 jam pasca coital )
- Biopsy endometrium terjadwal
Mengetahui pengaruh progesterone terhadap endometrium dan sebaiknya dilakukan pada 2-3 hr sebelum haid.
Mengetahui pengaruh progesterone terhadap endometrium dan sebaiknya dilakukan pada 2-3 hr sebelum haid.
- Histerosalpinografi
Radiografi kavum uteri dan tuba dengan pemberian materi kontras. Disini dapat dilihat kelainan uterus, distrosi rongga uterus dan tuba uteri, jaringan parut dan adesi akibat proses radang. Dilakukan secara terjadwal.
Radiografi kavum uteri dan tuba dengan pemberian materi kontras. Disini dapat dilihat kelainan uterus, distrosi rongga uterus dan tuba uteri, jaringan parut dan adesi akibat proses radang. Dilakukan secara terjadwal.
- Laparoskopi
Standar emas untuk mengetahui kelainan tuba dan peritoneum
Standar emas untuk mengetahui kelainan tuba dan peritoneum
- Pemeriksaan pelvis ultrasound
Untuk memvisualisasi jaringan pelvis, misalnya untuk identifikasi kelainan, perkembangan dan maturitas folikuler, serta informasi kehamilan intra uterin.
Untuk memvisualisasi jaringan pelvis, misalnya untuk identifikasi kelainan, perkembangan dan maturitas folikuler, serta informasi kehamilan intra uterin.
B. Pria
• Analisa Semen
Parameter
Warna Putih keruh
Bau Bunga akasia
PH 7,2 - 7,8
Volume 2 - 5 ml
Viskositas 1,6 – 6,6 centipose
Jumlah sperma 20 juta / ml
Sperma motil > 50%
Bentuk normal > 60%
Kecepatan gerak sperma 0,18-1,2 detik
persentase gerak sperma motil > 60%
Aglutasi Tidak ada
Sel – sel Sedikit,tidak ada
Uji fruktosa 150-650 mg/dl
• Analisa Semen
Parameter
Warna Putih keruh
Bau Bunga akasia
PH 7,2 - 7,8
Volume 2 - 5 ml
Viskositas 1,6 – 6,6 centipose
Jumlah sperma 20 juta / ml
Sperma motil > 50%
Bentuk normal > 60%
Kecepatan gerak sperma 0,18-1,2 detik
persentase gerak sperma motil > 60%
Aglutasi Tidak ada
Sel – sel Sedikit,tidak ada
Uji fruktosa 150-650 mg/dl
Pemeriksaan endokrin
Pemeriksaan ini berguna untuk menilai kembali fungsi hipothalamus, hipofisis jika kelainan ini diduga sebagai penyebab infertilitas. Uji yang dilakukan bertujuna untuk menilai kadar hormon tesrosteron, FSH, dan LH.
Pemeriksaan ini berguna untuk menilai kembali fungsi hipothalamus, hipofisis jika kelainan ini diduga sebagai penyebab infertilitas. Uji yang dilakukan bertujuna untuk menilai kadar hormon tesrosteron, FSH, dan LH.
USG
Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat struktur kelenjar prostat, vesikula seminalis, atau seluran ejakulatori.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat struktur kelenjar prostat, vesikula seminalis, atau seluran ejakulatori.
Biopsi testis
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel jaringan testis memakai metoda invasif untuk mengidentifikasi adanya kelainan patologi.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel jaringan testis memakai metoda invasif untuk mengidentifikasi adanya kelainan patologi.
Uji penetrasi sperma
Uji hemizona
- Penatalaksanaan...
A. Wanita
• Pengetahuan tentang siklus menstruasi, gejala lendir serviks puncak dan waktu yang
• Pengetahuan tentang siklus menstruasi, gejala lendir serviks puncak dan waktu yang
tepat untuk coital
• Pemberian terapi obat, seperti;
1. Stimulant ovulasi, baik untuk gangguan yang disebabkan oleh supresi hipotalamus, peningkatan kadar prolaktin, pemberian tsh
• Pemberian terapi obat, seperti;
1. Stimulant ovulasi, baik untuk gangguan yang disebabkan oleh supresi hipotalamus, peningkatan kadar prolaktin, pemberian tsh
2. Terapi penggantian hormon
3. Glukokortikoid jika terdapat hiperplasia adrenal
3. Glukokortikoid jika terdapat hiperplasia adrenal
4. Penggunaan antibiotika yang sesuai untuk pencegahan dan penatalaksanaan infeksi dini yang adekuat
• GIFT ( gemete intrafallopian transfer )
• Laparatomi dan bedah mikro untuk memperbaiki tuba yang rusak secara luas
• Bedah plastic misalnya penyatuan uterus bikonuate,
• Pengangkatan tumor atau fibroid
• Eliminasi vaginitis atau servisitis dengan antibiotika atau kemoterapi
B. Pria
• Penekanan produksi sperma untuk mengurangi jumlah antibodi autoimun, diharapkan kualitas sperma meningkat
• Agen antimikroba
• Testosterone Enantat dan Testosteron Spionat untuk stimulasi kejantanan
• HCG secara i.m memperbaiki hipoganadisme
• FSH dan HCG untuk menyelesaikan spermatogenesis
• Bromokriptin, digunakan untuk mengobati tumor hipofisis atau hipotalamus
• Klomifen dapat diberikan untuk mengatasi subfertilitas idiopatik
• Testosterone Enantat dan Testosteron Spionat untuk stimulasi kejantanan
• HCG secara i.m memperbaiki hipoganadisme
• FSH dan HCG untuk menyelesaikan spermatogenesis
• Bromokriptin, digunakan untuk mengobati tumor hipofisis atau hipotalamus
• Klomifen dapat diberikan untuk mengatasi subfertilitas idiopatik
• Perbaikan varikokl menghasilkan perbaikan kualitas sperma
• Perubahan gaya hidup yang sederhana dan yang terkoreksi. Seperti, perbaikan nutrisi, tidak membiasakan penggunaan celana yang panas dan ketat
• Perhatikan penggunaan lubrikans saat coital, jangan yang mengandung spermatisida
- Diagnosa Keperawatan..
1. Ansietas b.d ketidaktahuan tentang hasil akhir proses diagnostic
2. Gangguan konsep diri; harga diri rendah b.d gangguan fertilitas
3. Gangguan konsep diri; gangguan citra diri b.d perubahan struktur anatomis dan fungsional organ reproduksi
4. Resiko tinggi terhadap kerusakan koping individu / keluarga b.d metode yang digunakan dalam investigasi gangguan fertilitas
5. Konflik pengambilan keputusan b.d terapi untuk menangani infertilitas, alternatif untuk terapi
6. Perubahan proses keluarga b.d harapan tidak terpenuhi untuk hamil
7. Berduka dan antisipasi b.d prognosis yang buruk
8. Nyeri akut b. d efek tes dfiagnostik
9. Efek tes diagnostic ketedakberdayaan b.d kurang control terhadap prognosis
10. Resiko tinggi isolasi social b.d kerusakan fertilitas, investigasinya, dan penatalaksanaannya
0 komentar:
Posting Komentar